Perjalanan Menuju Sukses
(Diawali Dengan Berjualan Pete)
“Biografi Sang Inspirator”
Basrizal Koto (lahir di Pariaman, Sumatera Barat pada tahun 1959) adalah pengusaha sukses asal Sumatera Barat, Indonesia. Basrizal atau yang biasa dipanggil Basko sukses berbisnis di banyak bidang, antara lain: media, percetakan, pertambangan, peternakan, perhotelan, dan properti.
Kehidupan…
Basko lahir di Kampung Ladang, Pariaman dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar. Masa kecilnya sangatlah getir, dimana Basko sempat merasakan hanya makan sehari sekali, di mana untuk makan sehari-hari saja sang ibu harus meminjam beras ke tetangga. Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh tani yang mengolah gabah. Karena susahnya hidup, ia ditinggal ayahnya yang pergi merantau ke Riau. Ketabahan sang ibu yang dipanggilnya amak dalam menghadapi kehidupan selalu membekas dihatinya.
Meski sempat bersekolah hingga kelas lima SD, Basko mempunyai sebuah paradigma yang luar biasa bahwasanya “kemiskinan harus dilawan bukan untuk dinikmati”. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi merantau ke Riau dibanding melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar menerapkan 3 “K” dalam hidup, yaitu pandai-pandai ber komunikasi, manfaatkan peluang dan kesempatan, serta bekerjalah dengan komitmen tinggi. 3 “K” itulah yang dia terapkan dalam berbisnis. Hal pertama yang dilakukannya di perantauan adalah datang ke terminal setelah subuh untuk mencari pekerjaan menjadi kernet. Berkat kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama dia sudah bisa membantu sopir oplet. Saat pertama jadi kernet, siang-malam dia bekerja hingga dari hasil jerih payahnya tersebut bisa untuk menyewa rumah kontrakan guna menampung keluarga.
Perjalanan Bisnis…
Basko yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan berjualan pete. Meski tidak punya uang tetapi dengan modal kepercayaan, pete yang belum dibayar dibawanya ke restoran Padang dan dijual dengan selisih harga yang lebih tinggi. Perjalanan hidupnya penuh warna dan keinginan untuk terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam profesi mulai dari kernet, sopir, pemborong, tukang jahit hingga akhirnya menjadi diler mobil.
Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepati janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya membawanya sukses menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan dan sejak 2006 dia juga terjun ke bisnis penambangan batu bara di Riau, menyediakan jasa TV kabel dan Internet di Sumatra.
Beberapa perusahaan yang masuk dalam MCB Group miliknya adalah PT Basko Minang Plaza (pusat belanja), PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) (percetakan), PT Cerya Zico Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda (tambang batubara), PT Riau Agro Mandiri (penggemukan, impor dan ekspor ternak), PT Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan daging), PT Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet), dan PT Best Western Hotel dan saat ini berubah nama menjadi Premier Basko Hotel Padang. Dia juga punya anak. Premier Basko Hotel Padang sebuah hotel bintang lima terdiri dari 180 kamar yang beroperasi di Padang, Sumatra Barat. Saat ini proyek yang sedang berjalan seiring dengan perkembangan kota Pekanbaru Riau adalah Green City Riau Superblock yang berada di jantung pusat Kota Pekanbaru berdiri di lahan seluas 2 Hektar dengan konsep Superblock dimana terdiri dari 7 Lantai Pusat Perbelanjaandan 3 Tower masing- masing Tower Apartemen, Tower Condotel / Condominium Hotel dan 1 Tower Perkantoran
Mutiara Yang Tersirat dan Tersurat…
Makin banyak wirausahawan ( entrepreneur ) di dalam negeri, yang bisa menciptakan dan menambah lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu mengentaskan masalah kemiskinan di daerah Riau pada khususnya umumnya di Negara Indonesia dan juga dapat memajukan pembangunan infrastruktur daerah serta menjadikan para investor tertarik untuk berinvestasi, sehingga dapat mendorong roda perekonomian di daerah tersebut.
Setelah kita membaca, mempelajari, dan meresapi dari biografi diatas maka tentunya kita mendapatkan suatu pelajaran dari makna dan arti hidup kita di dunia ini, bahwasanya kaya maupun miskin itu merupakan wacana bagaimana kita mensyukuri hidup ini. apa bila kita menganggap semuanya merupakan kenikmatan yang diberikan oleh sang halik, maka seraya kita akan mensyukurinya. Selain itu hendaknya sebagai manusia yang berazaskan “Robbihun” ( yang selalu ingin menjadi lebih baik dari hari kemarin) maka haruslah berkerja keras dengan penuh semangat tanpa rasa lelah, demi menjadikan diri manusia yang “sukses”.
Seperti kutipan biografi diatas “kemiskinan harus dilawan bukan untuk dinikmati” (Basrizal Qoto), kemiskinan itu haruslah kita rubah! jika kita menginginkan kesuksesan janganlah berdiam diri untuk meraih sebuah kesuksesan, lakukanlah suatu pergerakan yang dapat membentuk suatu perubahan yang positif, sehingga kesuksesan dapat kita raih dan hidup pun akan menjadi sejahtera.
Karena itu kita janganlah takut menghadapi hidup ini, dengan segala tantangannya. Jikalau kiata bekerja keras dan mempunyai motivasi yang baik maka tantagan hidup ini akan mudah dilewati. Mudah-mudahan kita bisa termotivasi dari biografi tersebut dan bisa mengikuti kesuksesan beliau, bahkan bisa melebihinya.
”Teruslah Maju Para Enterpreneur”
No comments:
Post a Comment